Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, pada lima tahun yang akan datang, dibutuhkan ribuan orang yang bekerja di sektor green job. Pada 2030 diperkirakan akan ada 50% pengguna mobil yang bergeser ke hybrid.

Di satu sisi, adanya Artificial Intelligence (AI) dan otomasi memang berpengaruh pada pekerjaan. Dan itu akan menciptakan lapangan kerja baru. Ini yang kemudian harus kita tangkap sebagai peluang. Dan balai-balai pelatihan di Indonesia harus punya program pelatihan untuk menuju ke sana.  

Hal ini menyebabkan adanya kebutuhan kompetensi baru terhadap dunia kerja. Ini menjadi momen di balai-balai latihan kerja milik Kementerian Ketenagakerjaan untuk melakukan persiapan transformasi kurikulum.

Demikian disampaikan ProfMen Yassierli, Ph.D. dalam sambutannya saat meresmikan Workshop Electric Vehicle Kerjasama Kemnaker RI dengan PT. Chery Sales Indonesia yang dilanjutkan dengan Pembukaan Pelatihan Tahap II di Aula Garuda Balai Besar pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Rabu (16/7).

“Saat ini kami sedang menyiapkan sekitar 300 instruktur untuk pelatihan terkait Creative Skills dan industri 4.0. Inilah salah satu langkah nyata pemerintah untuk menjawab adanya mismatch antara tenaga kerja dengan kebutuhan industri,” jelasnya.

ProfMen sangat mengapresiasi donasi yang diberikan oleh PT. Chery Sales Indonesia. Beliau berharap agar dapat digunakan sebagai fasilitas pelatihan dan agar kolaborasi ini akan terus berlanjut.

“Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak swasta. Dan saya sangat mengapresiasi PT. Chery Sales Indonesia sebagai bagian dari solusi di negeri ini. Balai-balai latihan vokasi milik Kemnaker hadir memberikan solusi. Kami sadar jumlahnya masih terbatas, tapi kami terus berkolaborasi dengan semua pihak agar kita bisa menghadirkan solusi yang lebih konkrit juga buat masyarakat,” pungkasnya. (/syam)