Berita

Diperlukan Komitmen Daerah Untuk Menyalurkan Siswa Latih
Rabu, 27 Februari 2019 by AdministratorYohanes Juang, Anggota DPRD Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, dalam pertemuan Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Belu, Nusa tenggara Timur dalam Studi Banding anggota Komisi III DPRD Kabupaten Belu terkait Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas BBPLK Bekasi, Rabu (27/2) mengatakan bahwa setelah melihat BBPLK Bekasi dengan segala sumber daya dan prasarana, optimis mimpi-mimpi kami akan perkembangan Kabupaten Belu dapat terwujud.
Kabupaten Belu adalah kabupaten yang dimekarkan dan berada di daerah perbatasan. Berbatasan dengan Timor Leste di arah Timur. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang di bidang ketenagakerjaan. “Kami juga bisa pertimbangkan di semua pelatihan yang ada mana yang kami butuhkan. Sektor jasa seperti bengkel sangat potensial karena di Atambua servis kendaraan ke Indonesi jauh lebih murah. Mereka di sana pakai dollar, mahal”, ucap Pa Yohanes.
Selain itu, tambah Pa Yohanes, sektor perhotelan juga mengalami peningkatan karena Kabupaten Belu merupakan daerah transit baik dari Timor Leste maupun dari Indonesia ke Timor Leste. Banyak tamu asing yang menuju Timor Leste melalui Kupang. Daerah perbatasan juga sering mendapat kunjungan kedinasan pemerintah pusat baik itu menteri, presiden, atau para pejabat pemerintah pusat. APBD juga perlu merespon ini dengan sharing dana.
Mengenai potensi SDM Kabupaten Belu, Kadispora Belu, Janggur Blasius mengatakan bahwa jumlah pemuda Kabupaten Belu sangat banyak, 76 ribu orang. Namun keterampilan mereka masih sangat rendah dan pengangguran masih sangat tinggi.
Khusus untuk daerah yang mengirim peserta boarding di BBPLK Bekasi, BBPLK Bekasi ingin adanya komitmen daerah untuk menyalurkan bekerja. “Jadi sebelum daerah mengirim ke kita, harusnya mereka sudah punya lowongan untuk para siswanya”, jelas Kepala BBPLK Bekasi, Helmiaty Basri, S.Sos, MAP saat memimpin acara tersebut. Ibu Basri mengatakan bahwa beberapa daerah sudah membuat komitmen itu. Jadi mereka mereka laporkan berapa jumlah yang sudah bekerja atau yang sedang dimagangkan.
Hadir dalam acara tesebut Kepala Bagian Tata Usaha BBPLK Bekasi, Memey Meirita Handayani, S.E, Kepala Bidang Program dan Evaluasi BBPLK Bekasi, Yudi Hermawan, S.Ant, M.Si, Kepala Seksi Pemberdayaan BBPLK Bekasi, Muhammad Adenin, S.T.
Sebaliknya, Ibu Basri meminta jangan sampai setelah balik dari pelatihan di BBPLK Bekasi mereka tetap menjadi pengangguran. Ini sama saja menambah jumlah pengangguran yang punya keahlian. “Harusnya pemerintah daerah (pemda) menyiapkan tempatnya untuk mereka. Ini harus dibantu oleh teman-teman DPR karena anggaran adanya di sana”, sarannya (sm).